Pengambilan Contoh Uji Air (SKKNI No.: 168/2016) WM-08
Pengambilan Contoh Uji Air (SKKNI No.: 168/2016)
Online dan Offline, 13 - 15 May 2024

PENGANTAR
Kualitas air merupakan indikator penting untuk membuktikan tercemarnya lingkungan atau tidak, serta salah satu indikator yang wajib untuk diuji dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Namun pada prakteknya di lapangan, pengambilan contoh dan pengujian parameter kualitas air merupakan suatu pekerjaan cukup rumit. Secara teknis, dalam pekerjaan pengambilan contoh dan pengujian parameter kualitas air dibutuhkan peralatan pengambilan contoh uji yang memenuhi syarat serta personel yang kompeten, namun juga prosedur pengambilan contoh uji serta sensitivitas dan selektifitas metode pengujian analitik termasuk pengendalian mutu dan jaminan mutu baik di lapangan maupun di laboratorium. Selain itu, perencanaan dan pengambilan contoh uji yang representatif harus merupakan bagian integral dari suatu kegiatan pengujian parameter kualitas air.

Jika pengambilan contoh uji tidak memenuhi kesesuaian terhadap kaidah-kaidah yang berlaku, maka langkah selanjutnya berupa pengawetan, transportasi, penyimpanan, preparasi, maupun pengujian di laboratorium tidak dapat menghasilkan pengukuran yang akurat sehingga akan membuang waktu dan biaya. Dengan demikian, setiap tahapan kegiatan harus dilakukan secara tepat dan akurat sejak awal diterapkan pada setiap proses, mulai persiapan alat, metode pengambilan contoh uji hingga penyusunan laporan pengujian, termasuk interpretasi data hasil pengujian.

Zat pencemar dalam air sangat mudah bermigrasi seiring dengan pengaruh situasi dan kondisi setempat. Rendahnya kadar zat pencemar dalam air, biasanya dalam ppm (parts-per-million), ppb (parts-per-billion), atau bahkan ppt (parts-per-trillion), sering menyebabkan problem analitik pada tahapan analisisnya. Rendahnya kadar zat pencemar tersebut juga menyebabkan zat pencemar mudah mengalami degradasi, deteriorasi maupun kontaminasi dari berbagai sumber baik saat pengambilan sampel, perlakuan sampel di lapangan, transportasi, penyimpanan, preparasi, maupun analisis di laboratorium.

Karakteristik fisik matrik air, jumlah polutan yang ada, kecepatan lepasnya polutan ke lingkungan, sumber effluen, sifat kimia/fisika/biologi dari polutan, dan intervensi manusia sangat mempengaruhi cara serta kecepatan migrasi polutan air. Umumnya mekanisme migrasi polutan air terjadi melalui angin, hujan, air permukaan, air tanah, air laut, dan intervensi manusia berupa pipa limbah cair, drainase dan lain-lain.

Disamping faktor migrasi terhadap ruang dan waktu, untuk mendapatkan contoh air yang homogen sebagaimana kondisi yang sesungguhnya merupakan permasalahan yang sering muncul karena pengambilan contoh uji air dituntut representatif yaitu contoh uji yang diambil harus mewakili kumpulannya. Dengan contoh uji air yang representatif, maka data hasil pengujian dapat menggambarkan kualitas lingkungan yang mendekati kondisi sesungguhnya pada daerah dan waktu tertentu.

Untuk mengatasi permasalahan yang kompleks tersebut, sangat dibutuhkan petugas pengambil contoh uji air (sampler) yang kompeten, yang didukung oleh sistem pendidikan dan pelatihan yang memenuhi standar kompetensi yang berlaku. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) petugas pengambil contoh uji air ini disusun sebagai acuan dalam pengembangan sumber daya manusia bidang lingkungan hidup. Selain itu, standar ini diharapkan dapat memiliki ekuivalensi atau kesetaraan dengan standar-standar yang relevan dan berlaku secara internasional

TUJUAN PELATIHAN

  • Peserta pelatihan mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan (K3L)
  • Peserta pelatihan mampu menyusun rencana pengambilan contoh uji air
  • Peserta pelatihan mampu mempersiapkan pengambilan contoh uji air
  • Peserta pelatihan mampu melakukan uji kinerja peralatan pengukuran paramater lingkungan
  • Peserta pelatihan mampu melakukan pengambilan contoh uji air
  • Peserta pelatihan mampu menyusun laporan contoh uji lingkungan

MATERI PELATIHAN

  • Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan dalam kegiatan Pengambilan Contoh Uji Air
  • Penyusunan Rencana Pengambilan Contoh Uji Air
  • Persiapan Pengambilan Contoh Uji Air
  • Uji Kinerja Peralatan Pengukuran Paramater Lingkungan
  • Pengambilan Contoh Uji Air
  • Penyusunan Laporan Contoh Uji Lingkungan

METODE PELATIHAN

  • Presentasi
  • Diskusi
  • Workshop dan Praktek

BIAYA

- Biaya Pelatihan Online : Rp. 5.900.000,-/orang, Offline : Rp. 7.900.000,-/orang
- Biaya Sertifikasi : Rp. 4.500.000,-/orang
Fasilitas: souvenir dan sertifikat pelatihan

REFERENSI

PELAKSANAAN

pelatihan dilaksanakan secara Hybrid (Online dan Offline)

  • 13 - 15 May 2024
  • 19 - 21 Jun 2024
  • 29 - 31 Jul 2024
  • 2 - 4 Sep 2024

 

Jadwal Pelatihan
Pengelolaan dan Pengurangan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) untuk Life Cycle Assessment dan PROPER
1 Apr 2024
Pengelolaan Inovasi Sosial dan Perhitungan SROI untuk PROPER
1 Apr 2024
Workshop Perubahan Persetujuan Lingkungan dengan Menyusun dan Tanpa Menyusun AMDAL atau UKL-UPL
1 Apr 2024
Pemahaman PROPER Biru dan Cara Pemenuhannya
1 Apr 2024
Workshop Pembuatan Laporan Implementasi RKL/RPL atau UKL/UPL dan Persetujuan Lingkungan
1 Apr 2024
Workhsop Menjadi Trainer Perusahaan
1 Apr 2024
Monitoring dan Evaluasi Indeks Keanekaragaman Hayati untuk PROPER
17 Apr 2024
Penerapan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018
17 Apr 2024
Workshop Perlindungan Keanekaragaman Hayati untuk PROPER
17 Apr 2024
Pemahaman dan Pengelolaan ESG untuk Perusahaan
17 Apr 2024
Pengolahan Air (Water Treatment Plant): Air Baku, Standar Kualitas dan Penggunaannya
17 Apr 2024
Training and Human Talent Officer Development Program
17 Apr 2024
  Jadwal Pelatihan Tahun 2023
  Jadwal Pelatihan Tahun 2022
  Jadwal Pelatihan Tahun 2021
  Jadwal Pelatihan Tahun 2020
  Jadwal Pelatihan Tahun 2019
  Jadwal Pelatihan Tahun 2018
  Jadwal Pelatihan Tahun 2017
  Jadwal Pelatihan Tahun 2016
  Jadwal Pelatihan Tahun 2015
  Jadwal Pelatihan Tahun 2014
 
   

©PT BENEFITA INDONESIA
info@benefita.com
design by Benefita Corporate Services